Minggu, 27 Oktober 2013

Tugas minggu ke 3 Pembuatan model data dan design database




a.       Proses design database
Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database:

1.       Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.
2.       Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan pengembangan sistem baru.
3.       Pengembangan berbagai skema berbeda untuk sistem yang baru, pada tingkat konseptual, eksternal dan internal.
4.       Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya, yang akan diimplementasikan ke dalam sistem yang baru tersebut.
5.       Mentransfer semua data dari sistem sebelumnya ke database SIA yang baru.
6.       Penggunaan dan pemeliharaan sistem yang baru.
Pembuatan model data  dalam proses  Desain database


b.      Diagram hubungan entitas (entititas relationship)



Diagram Hubungan Entitas- (E-R) adalah satu metode untuk skema penggambaran database disebut diagram E-R  karena it shows the various entities being modeled and the important relationships among them.
Dalam sebuah diagram E-R, entitas appear as rectangles, and relationships between entities are represented as diamonds.



Contoh Diagram E-R




c.       Model data rea(resource even agent)

  Pengertian Resource Event Agent (REA)

sumber daya, Acara, Agen (REA) adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali direkayasa untuk usia komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen.

REA adalah model yang populer dalam sistem informasi pengajaran akuntansi (AIS). Tapi ini jarang terjadi pada praktik bisnis-perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka untuk memenuhi tuntutan radikal REA's.

Model REA menghilangkan objek akuntansi banyak yang tidak diperlukan dalam usia komputer. Yang paling terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, - misalnya, piutang atau hutang. Komputer dapat menghasilkan account tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.

REA memperlakukan sistem akuntansi sebagai representasi virtual bisnis yang sebenarnya. Dengan kata lain, itu menciptakan objek komputer yang langsung mewakili benda nyata dunia bisnis. Dalam istilah ilmu komputer, REA adalah suatu ontologi. Objek nyata termasuk dalam model REA adalah:

* Barang, jasa atau uang, yaitu, SUMBER DAYA
* Transaksi bisnis atau perjanjian yang mempengaruhi sumber daya, yaitu, KEJADIAN
* Orang atau badan-badan manusia lain (perusahaan lain, dll), yaitu, AGEN

Ini kontras objek dengan istilah akuntansi konvensional seperti aktiva atau kewajiban, yang kurang langsung terkait dengan objek dunia nyata. Sebagai contoh, aset akuntansi konvensional seperti goodwill tidak sumber REA.

Ada model REA terpisah untuk setiap proses bisnis di perusahaan. Sebuah proses bisnis secara kasar sesuai dengan departemen fungsional, atau fungsi dalam rantai nilai Michael Porter. Contoh dari proses bisnis akan penjualan, pembelian, konversi atau manufaktur, sumber daya manusia, dan pendanaan.

Di jantung masing-masing model REA biasanya ada sepasang peristiwa, dihubungkan oleh hubungan pertukaran, biasanya disebut sebagai hubungan "dualitas". Salah satu peristiwa biasanya merupakan sumber daya yang diberikan atau hilang, sementara yang lain merupakan sumber daya yang diterima atau diperoleh. Sebagai contoh, dalam proses penjualan, satu peristiwa akan "penjualan"-di mana barang diberikan up-dan yang lain akan "penerimaan kas", dimana kas diterima. Kedua peristiwa yang terkait, yaitu sebuah penerimaan kas terjadi dalam pertukaran untuk penjualan, dan sebaliknya. Hubungan dualitas dapat lebih kompleks, misalnya, dalam proses manufaktur, maka akan melibatkan lebih dari dua peristiwa (lihat Dunn et al [2004] untuk contoh.).

REA sistem biasanya dimodelkan sebagai database relasional, meskipun hal ini tidak wajib. Desain biasanya menggunakan diagram entitas-hubungan. Filosofi dari REA mengacu pada gagasan Pola Desain dapat digunakan kembali, meskipun pola REA digunakan untuk menggambarkan database daripada program berorientasi objek, dan sangat berbeda dari 23 pola kanonik dalam buku pola desain asli oleh Gamma et al. (Yang tidak mengherankan karena Gamma et al. Pola benar-benar penerapan pola untuk berkeliling kekurangan dalam C + + bukan dari pola desain per se). Penelitian di REA menekankan pola (misalnya, Hruby et al. 2006). Berikut adalah contoh pola REA dasar:

Pola ini diperluas untuk mencakup komitmen (janji untuk terlibat dalam transaksi, misalnya, seorang sales order), kebijakan, dan konstruksi. Dunn et al. (2004) memberikan gambaran yang baik pada tingkat sarjana (untuk jurusan akuntansi), sementara Hruby et al. (2006) adalah sebuah referensi canggih untuk ilmuwan komputer.

REA pengaruh berkelanjutan terhadap standar electronic commerce ebXML, dengan W. McCarthy secara aktif terlibat dalam komite standar. Standar XBRL GL bersaing namun adalah bertentangan dengan konsep REA, karena erat meniru double-entry pembukuan

d.      Implimentasi REA dalam SIA
Diagram REA ini dapat dipergunakan untuk mendesain database relasional yang terstruktur baik.
Bahkan, membuat suatu rangkaian tabel berdasarkan diagram REA secara otomatis akan menghasilkan database relasional yang terstruktur baik, tanpa adanya masalah anomali pembaruan (update), penyisipan data (insert), dan penghapusan (delete).


Rabu, 23 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Pengendalian SIA




a      Ancaman terhadap SIA 

Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
a.       Kebakaran atau panas yang berlebihan
b.      Banjir, gempa bumi
c.       Badai angin, dan perang

Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :

d.      Kegagalan hardware
e.      Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
f.        Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
        Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
        Kesalahan tidak disengaja karen teledor
        Kehilangan atau salah meletakkan
        Kesalahan logika
        Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan

Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
        sabotase
        Penipuan komputer
        Penggelapan

Penyebab ancaman sia

          Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik.
          Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
          WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
 


b.      Lingkungan pengendalian SIA

          Komponen pertama dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian.
          Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
1.       Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2.       Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3.       Struktur organisasional
4.       Badan audit dewan komisaris
5.       Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6.       Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7.       Pengaruh-pengaruh eksternal


c.       Aktifitas pengendalin SIA

          Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian.
          Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :

1.       Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2.       Pemisahan tugas
3.       Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
4.       Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5.       Pemeriksaan independen atas kinerja


d.      Bagaimana pengawasan kinerja

          Komponen kelima dari model pengendalian internal COSO adalah pengawasan.

          Metode utama untuk mengawasi kinerja mencakup :
        Supervisi yang efektif
        Pelaporan yang bertanggungjawab
        Audit  internal

Jumat, 27 September 2013

E-bussines





E-business untuk merujuk pada seluruh penggunaan tingkat lanjut dalam teknologi informasi,khussnys teknologi jaringan dan komunikasi,untuk meningkatkan cara organisasi melakukan seluruh proses bisnisnya. E-business bukan hanya merupakaninteraksi eksternal organisai dengan :
Para pemasok, pelanggan, investor, kreditor,pemerintah, dan media masa.
Model-Model E-Business
          B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
          B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)

Faktor-faktor keberhasilan  E-Business
          Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
          Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
          Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu :
        Validitas, Integritas, dan Privasi.
Operasi Internal, Sumber Daya Manusia, dan Infrastruktur
          Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan:
        Efisiensi operasi internal.
        Perencanaan.
        Efisiensi dan efektivitas aktivitas pendukung sumber daya manusia dalam rantai nilai.
        Eficiensi dan efektivitas pembayaran pelanggan. 


Kamis, 26 September 2013

Ruang lingkup Sistem Informasi Akuntansi




   Sistem adalah rangkaina dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan satu sama lain,yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukuan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih besar.
SIA atau Sistem  Informasi Akuntansi adalah sekumpua sumberdaya,seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubahdata keuangan dan data lainy menjadi informasi.
SIA terdiri dari lima komponen :
-          Orang-orang.
-          Prosedur-prosedur.
-          Data.
-          Software(perangkat lunak).
-          infrastruktur teknologi informasi.
Kelima kompoen SIA memenuhi tiga fungsi penting dalam organisasi, yaitu :
1.       mengumpulkan data dan menyimpan dara tentang aktivitas-aktivitas dan transaksi-tranaksi yang dilaksanakaan oleh organisasi.
2.       Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3.       3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga harta organisasi.
Tujuan utama mempelajari akuntasi adalah untuk menyediakan informasiyang berguna bagi para pengambilan keputusan.

Peran SIA dalam rantai nilai (Value Chain)

-          Kebanyakan organisi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan mereka.
-          Sebuah organisasi akan menguntungkan jika nilai yang dihasilkan lebih besar dari biaya produksi atau jasa.
-          Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelangganya, yaitu

Rantai Nilai (Value Chain)

 
Peran SIA

          Internet menjadikan strategi lebih penting dari sebelumnya 
          Sistem Enterprise resource planning (ERP) dirancang untuk mengatasi masalah-masalah ini karena mereka mengintegrasikan seluruh aspek operasi perusahaan dengan SIA.
          Kunci utama dari fitur sistem ERP adalah integrasi data keuangan dan non keuangan operasional.  

Subsistem dasar dalam SIA

1.       Siklus pendapatan : mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
2.       Siklus pengeluaran: mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
3.       Siklus penggajian sumber daya manusia mencakup kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai.
4.       Siklus produksiThe : mencakup kegiatan mengubah bahan mentah (baku) dan buruh menjadi produk jadi.
5.       Siklus keuangan : mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.

 
Siklus pemrosesan data terdiri dari empat langkah

1.       Memasukan (Input) Data
2.       Simpan (Storage) Data
3.       Proses (Processing) Data
4.       Hasil (Output)  Information

Pemicu input data biasanya adalah pelaksanaan beberapa aktivitas bisnis.  Data tentang tiga sisi tiap aktivitas bisnis yang harus dikumpulkan adalah :
1.       Tiap kegiatan yang menjadi perhatian.
2.       Sumber daya-sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan.
3.       Para pelaku yang terlibat di dalam setiap kegiatan.


Dahulu, perusahaan kebanyakan menggunakan dokumen sumber untuk mengumpulkan data awal tentang aktivitas bisnis, dan kemudian memindahkan data tersebut ke komputer.
Akan tetapi sekarang, sebagian besar data tentang aktivitas bisnis langsung dicatat oleh komputer melalui tampilan untuk entry data.

Pengendalian atas pengumpulan data dapat diperbaiki dengan :
        Sebelum penomoran setiap dokumen sumber dan penggunaan dokumen turnaround.
        Perbaikan pengendalian muncul baik dengan membeli dokumen sumber yang sudah dicetak  nomornya atau dengan mengatur sistemnya agar secar otomatis memberikan nomor urut pada transaksi baru.
        Sumber data yang bekerja secara otomatis
Siklus Pemrosesan Data
-          Proses batch adalah proses pembaruan secara periodik atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat.
-          Proses On-line atau real time adalah proses pembaruan yang dilakukan secara langsung.
-          Entitas adalah sesuatu yang disimpan informasinya
-          Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik khusus yang harus disimpan.